Tim Mobil Listrik Fakultas Vokasi Kembangkan Mobil Listrik Kompetisi Generasi Kedua
Jumat, 28 Februari 2020 - 13:43:29 WIBDibaca: 408 kali
Sancaka, Mobil Listrik generasi kedua hasil karya mahasiswa dan dosen Fakultas Vokasi Untag Surabaya merupakan pengembangan dari Mobil Listrik generasi pertama. Ardiansyah ervanda haqim, Manager Tim 17 EV menjelaskan, Kompetisi Mobil Listrik Indonesia XI merupakan kompetisi kedua yang diikuti oleh Tim Mobil Listrik Untag Surabaya. Setelah vakum 1 tahun maka tahun ini memutuskan untuk mengikuti kompetisi kembali.
Diakui Ardiansyah, tim 17 EV hanya memiliki waktu enam bulan untuk mengembangkan Sancaka, dengan ikutnya tim mobil listrik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dalam KMLI XI ini dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi mahasiswa dalam bidang mobil listrik sebagai kendaraan masa depan. Tim mobil listrik pernah mengikuti KMLI IX di tahun 2017 dengan nama tim dan nama mobil berbeda. Pencapaian tim cukup memuaskan pada saat itu dengan memperoleh juara kategori rancangan konstruksi terbaik dan kategori daya tanjak tebaik, maka dari itu tim mobil listrik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya ingin membangkitkan kembali dengan konsep rancangan mobil listrik yang lebih baik serta pemberian nama mobil listrik baru.
Evaluasi dari mobil listrik sebelumnya memiliki kelemahan pada sistem kemudinya berat yang menyulitkan pengemudi saat belok, sistem pengereman yang sangat buruk, penggunaan 4 buah Accu 12 Volt yang membuat mobil listrik ini berat untuk dikemudikan, controller tidak bekerja maksimal, ruang kemudi yang tidak nyaman bagi pengemudi karena terdapat penempatan 2 buah Accu, safety yang sangat minim seperti tidak ada emergency switch dan terdapat penggunaan kabel yang tidak sesuai. Pada tim mobil listrik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya memberikan inovasi dan pengembangan dalam konsep rancangan mobil listrik. Konsep rancangan mobil listrik yang baru ini terdapat pada perancangan sistem kemudi yang menggunakan power steering, perancangan sistem pengereman menggunakan 4 piston pada keempat roda sehingga gaya pengereman (deselerasi) lebih besar, menggunakan baterai Lithium Polymer 48 Volt 40 Ah sehingga meminimal berat mobil listrik, ruang pengemudi yang menyesuaikan dengan kenyamanan pengemudi, perancangan safety yang memenuhi safety kendaraan seperti memakai emergency switch, APAR dan pemakaian kabel yang sesuai.
Ardiansyah menceritakan, dengan terbatasnya dana dari pihak kampus maka dibentuklah tim supporting untuk mencari bantuan biaya dari sponsor. Harapan untuk keikutsertaan dalam KMLI XI tim ini mampu mempertahankan kategori juara sebelumnya serta mampu merebut juara pada kategori Pengereman dan Kategori Slalom.